Kamis, 21 Januari 2021

 3. Opini

Tingkat Keselamatan, Keamanan dan Pelayanan Pesawat

Ilustrasi keamanan pesawat terbang (Sumber foto: safetysign.co.id)

Jakarta, 18/01/2021 – Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menjadi peringatan regulator keselamatan penerbangan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia.

Empat menit setelah lepas landas dari Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang pada 9 Januari 2021, pesawat Boeing 735-500 itu menukik ke laut. Hal ini mengakibatkan tewasnya 62 penumpang dan awak. Sementara penyebab dari kecelakaan itu belum diketahui.

Tragedi tersebut tentu saja menimbulkan pertanyaan tentang standar keselamatan udara diIndonesia. Standar safety (keselamatan), security (keamanan), dan service (pelayanan).

Mahasiswi jurnalistik IISIP Jakarta, Aurel Aprilia mengatakan standar safety (keselamatan) pada kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di isukan terjadi karena kondisi pesawat yang sudah tua.

“Sebaiknya jika pesawat yang digunakan sudah tua terdapat tindakan-tindakan yang diambil seperti perawatan yang diberikan lebih besar dan teliti, karena kondisi pesawat relatif lebih rentan dari pada pesawat muda. Dan dapat di upgrade, di lihat dari perkembangan teknologi yang semakin berkembang,” ujarnya dalam Podcast Bersama via Anchor pada 20 Januari 2021.

Tingkat Security (keamanan) pesawat juga harus diperketat. Jika dilihat masih banyak penumpang yang membawa barang tidak seharusnya dan menyebabkan kecelakaan. Selain itu saat pandemi Covid-19 kesehatan pilot beserta jajaran dan juga penumpang perlu diperhatikan guna menghindari penyebaran penyakit.

Di forum yang sama, Zahrah Rinaomi Putri yang juga mahasiswi IISIP Jakarta jurusan jurnalistik, menambahkan bahwa pada masa pandemi covid-19 keamanan dalam segi pembatasan penumpang dan hasil tes antigen yang dibawa oleh penumpang dapat diperiksa terlebih dahulu kebenarannya.

Dari tingkat service (pelayanan) informasi yang diberikan kepada penumpang tentang keselamatan dan keamanan penumpang dengan tidak diperbolehkan memainkan handphone (gawai), data seluler dimatikan juga dapat menjadi kesalahan kecil yang dapat menyebabkan kecelakaan jika tidak di informasikan.

Adinda Ratna, mahasiswi IISIP Jakarta dalam forum mengatakan pelayanan memadai juga dapat diperoleh dengan cara memberi pelatihan terlebih dahulu kepada kru pesawat maskapai tersebut.

“Pelayanan tentang keselamatan di dalam pesawat sebaiknya dijadikan sebuah seminar atau event khusus, agar khalayak mengetahui informasi-informasi keselamatan dan keamanan yang disediakan oleh maskapai penerbangan, bukan hanya sekedar di informasikan pada saat pesawat sebelum lepas landas”.

Selain keselamatan, keamanan, dan pelayanan yang harus ditingkatkan, ada juga kerjasama antar negara dalam bidang transportasi pesawat terbang untuk memberikan efek atau informasi lebih mengenai peralatan yang belum kita punya untuk keselamatan dan keamanan pesawat terbang di Indonesia.

Untuk rencana saat ini jika penerbangan komersial pulih dari wabah Covid-19, regulatornya perlu fokus pada keselamatan penerbangan dengan memerhatikan safety (keselamatan), security (keamanan), service (pelayanan) dan compliance (pemenuhan terhadap aturan yang berlaku). (Sbl/AA)


Kelompok 5

Anggota:

a. Aurel Aprilia (2018110006)

b. Adinda Ratna Safira (2018110056)

c. Zahrah Rinaomi Putri (2018110057)

d. Sabila Muplihah (2018110062)

1. Berita Lempang

Pentingnya Meningkatkan Keselamatan Pesawat Terbang di Indonesia

Ilustrasi gambar keselamatan pesawat (sumber: safetynet.asia)

JAKARTA, IISIPnews - Beberapa tahun terakhir Indonesia dikejutkan dengan kecelakaan pesawat terbang. Pada 2018 lalu pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat. Indonesia kembali berduka sebab pada Sabtu (9/1/2021) lalu, pesawat Sriwijaya SJ 182 jatuh di perairan Pulau Seribu, hal ini sekaligus menambah panjang catatan Kecelakaan Udara di Indonesia.

Dari kejadian kecelakaan pesawat di Indonesia membuktikan bahwa keselamatan pesawat terbang masih kurang dalam beroperasi. Sebagai negara kepulauan, Indonesia amat bergantung pada moda transportasi udara untuk mobilitas horizontal antar wilayah. Oleh karena itu, perkara keamanan dan keselamatan penerbangan di Indonesia perlu ditingkatkan.

Mahasiswa jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta, Muhammad Diaz mengatakan bahwa pesawat terbang merupakan transportasi paling aman di dunia. Kekurangan dalam penerbangan di Indonesia ada dari segi human factor yang kurang konsentrasi serta faktor eksternal lainnya yang kurang mumpuni.

“Jika pesawat mengalami kerusakan, kesalahan, kegagalan, itu dikarenakan dari kesalahan dari manusia itu sendiri atau kesalahan dari pilot, atau flight crew, teknisi yang telah mengecek pesawatnya, serta faktor bencana alam.” Ujar Diaz dalam wawancara via Televisi pada 20 Januari 2020.

Pandangan yang berbeda dalam forum yang sama mahasiswi London School Public Relation jurusan marketing communication, Aimee Anindya Putri mengatakan bahwa keamanan dan keselamatan penerbangan di Indonesia belum maksimal.

“keselamatan penerbangan di Indonesia masih belum maksimal karena banyak keluhan dari beberapa penumpang maskapai, dan masih kurang dalam perawatan pesawat.”

Dalam upaya meningkatkan keselamatan penerbangan yang ada di Indonesia untuk mengurangi angka kecelakaan pada penerbangan pesawat diperlukan beberapa sarana dan prasarana yang mendukung baik dari pihak pemerintah maupun maskapai.

“Upaya yang harus ditingkatkan lebih selektif dalam melakukan penerbangan, meningkatkan faktor dari semua keselamatan yakni dari teknisinya lebih baik lagi dalam merawat pesawat, pilotnya lebih senior  lebih untuk bisa mendaratkan pesawat dengan baik dan selamat” Ujar Diaz

Selain itu untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia diperlukan pelatihan yang maksimal untuk para crew pesawat agar tidak terjadi kesalahan saat penerbangan, alat perlengkapan penunjang keselamatan pada pesawat, pentingnya kerjasama antar penerbangan di dunia agar mengetahui sisi kurangnya dalam kecanggihan teknologi pesawat, (ARS/ZRP)


Kelompok 5

Anggota:

a. Aurel Aprilia (2018110006)

b. Adinda Ratna Safira (2018110056)

c. Zahrah Rinaomi Putri (2018110057)

d. Sabila Muplihah (2018110062)

 3. Opini Tingkat Keselamatan, Keamanan dan Pelayanan Pesawat Ilustrasi keamanan pesawat terbang (Sumber foto: safetysign.co.id) Jakarta, 18...